Powered by Blogger.

"Jakarta Kebanjira "





Suasana Rumah dan Lingkungan yang sempat aku abadikan menggunakan Handphone. Asyik yah Banjirnya.....
BANJIR LAGI BANJIR LAGI......!

Musim hujan yang mulai datang sepertinya membawa rezeki buat kami. Bagaimana tidak rumah kami yang kami juluki Perumahan �Mewah Sekai� alias Mepet sawah sedikit ke kali harus rela dibersihkan dengan air yang menggenangi. Hari Rabu, 14 Januari minggu ke-2 di awal tahun. Setelah dua hari berturut-turut diguyur hujan rumah kami tergenang air. Mulanya tidak kami sadari karena jalan di depan rumah terlihat tidak masuk ke teras rumah. Tapi rupanya daerah sekitar dapur dan ruang keluarga yang lebih rendah dari jalan mendapat masukan air dari rebesan ubin keramik. Perlahan air mulai banyak masuk dan membasahi semua permukaan ubin keramik. Alhasil kami sibuk mengangkati semua barang-barang yang mudah basah, buku-buku, mesin cuci yang naik pangkat karena harus diganjal batu bata, dan lemari pajangan yang harus rela terendam dan airnya suamiku berkenan mengganjalnya dengan kayu.
Tapi anakku Raynaldi dan kedua keponakanku Selly dan Ilham yang hari itu tidak masuk sekolah berkesempatan mencari ikan dengan saringan kelapa milikku. Ikan-ikan kecil yang di dapat ditampungnya di sebuah ember. Mungkin bangga sekali yah berhasil mendapatkan ikan walaupun kecil-kecil. Namun, perjuangan mendapatkan ikan itu mungkin yang mengasyikkan yah? Baju dan celana yang basah serta tubuh yang kedinginan tidak dirasakannya. Tinggal kami para orangtua yang khawatir kalau-kalau mereka demam.
Tiga hari lamanya kami baru berhasil membersihkan rumah dengan susah payah dan tenaga yang terkuras. Hari Minggu, 18 Januari 2009 kami sudah dapat lega karena rumah sudah bersih. Namun........ ternyata perjuagan kami belum selesai, Senin pagi 19 Januari 2009, hujan turun tidak begitu deras, namun dampaknya terasa di siang harinya. Walau panas matahari menyengat tapi lagi-lagi rumah kami harus dibersihkan lagi oleh air. Kali ini lebih tinggi dari yang kemarin, bahkan ruang tamu nyaris terendam juga. Kali ini air yang datang katanya air kiriman dari Bogor. Jauh juga yah mungkin karena banyak air Bogor membagi-bagi rezeki yah. Kali ini anakku Raynaldi tak aku ijinkan bermain air, karena ia mulai flu dan matanya merah. Subuh-subuh Selasa 20 Januari 2009 pukul 04.00 aku membersihkan teras rumah yang airnya mulai surut. Sampai daun-daun, lumpur, sampah plastik, ilalang, kayu yang hanyut dan terdampar di teras kami aku bersihkan dengan harapan tak akan datang lagi.... yah mudah-mudahan.
Kalau ditanya dan diselidiki, mengapa banjir kerap mendatangi daerah pemukiman kami, yang masih banyak sawah terhampar? Mungkin jawabanya kita harus melihat bagaimana kebiasaan warga sekitar yang membuang sampah ke kali yang melintasi rumah mereka. Makin banyak sampah maka saluran air tersebut tak akan berfungsi. Atau masih ada kemungkinan lain? Entahlah ... yang pasti ayo kita jaga kebersihan jangan membuang sampah ke kali ! OKE

No comments:

Post a Comment